Search
Close this search box.

Kisah Sukses MM. Ardhi, Alumni Farmasi UIN Malang yang Kini Kelola 3 Cabang Apotek

Kisah Sukses MM. Ardhi, Alumni Farmasi UIN Malang yang Kini Kelola 3 Cabang Apotek

Kisah Sukses MM. Ardhi, Alumni Farmasi UIN Malang yang Kini Kelola 3 Cabang Apotek

Kisah Sukses MM. Ardhi, Alumni Farmasi UIN Malang yang Kini Kelola 3 Cabang Apotek

Apt. MM. Ardhi Mukhoffah Bil Ilmi, S.Farm lahir di Jember, 24 November 1995, merupakan alumni prodi Farmasi, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang angkatan 2013. Alumnus angkatan pertama prodi farmasi yang sempat jatuh bangun pada beberapa usaha yang dirintisnya sejak semester 3, kini sukses menjadi seorang founder 3 cabang bisnis apotek di Surabaya. Prinsip hidup yang selalu beliau pegang, “Apapun yang dimulai, harus diselesaikan”, mampu memotivasi beliau untuk lulus sarjana farmasi pada semester ke-10 serta tetap gigih dan berhasil lolos program studi profesi apoteker Universitas Jember pada pendaftarannya yang keenam kali.

Sebagai lulusan pondok pesantren, pada tahun 2013 Ardhi tertarik untuk melanjutkan studi di prodi Farmasi UIN Malang yang memiliki program ma’had. Menurutnya, kehidupan dunia haruslah diseimbangkan dengan akhirat. Menjadi angkatan pertama, tentunya banyak tantangan yang harus ia dan teman-temannya hadapi. Mulai dari kekurangan ruang kelas, beberapa kali kuliah di lorong Gedung C, praktikum menggunakan instrument besar seperti HPLC dan FTIR, yang harus menumpang pada prodi biologi, serta keharusan iuran untuk membeli alat-alat praktikum kecil, seperti gelas ukur, buret, gelas beaker, dan lain-lain. Berangkat dari tantangan-tantangan tersebut mampu membentuk jiwa solid antar teman serta saling membantu tanpa memandang kekayaan, jabatan, dan lain-lain. Ciri khas mahasiswa UIN yang selalu diingat olehnya adalah sikap jujur dan rasa ta`dhim yang besar terhadap guru.

Sejak semester pertama, Ardhi mengaku fokus dalam kuliah sehingga mampu mendapat IPK tinggi, yakni 3,7. Sembari kuliah, ia bertemu dengan banyak teman diluar kampus yang menjadikan wawasannya semakin luas. Menurutnya masa kuliah itu hendaknya bukan sekedar dihabiskan untuk belajar saja, melainkan juga untuk mengembangkan diri.

Di semester 3, beliau mulai merintis beberapa usaha. Mulai dari usaha pakaian, budidaya gurami dan lele, budidaya cacing, hingga agen travel. “Kesemuanya memberikan dampak yang berarti bagi pengembangan diri saya”, ungkapnya.

Saat ini, Kak Ardhi telah berhasil menjalankan usaha perapotekannya sendiri yakni ‘Apotek Keluarga Farma’, yang telah memiliki sekurangnya 3 cabang apotek yang tersebar di Surabaya. Dihubungi via Whatsapps (15/09) beliau mengaku bahwa banyak sekali tantangan sebagai entrepreneur di bidang apotek. Salah satunya adalah dimana ia harus mempelajari segala macam detil pengelolaan apotek secara otodidak, sebab ia merasa bahwa yang disampaikan di bangku perkuliahan terlampau luas dan cenderung teoritis. Setelah membuka apotek sendiri, baru ia merasa dapat belajar banyak terkait upselling, cross selling, keuangan, serta manajemen sumber daya manusia secara praktis.

“Sarjana farmasi itu banyak. Jika tidak bisa menjadi yang terbaik, jadilah sarjana farmasi yang ‘berbeda’. Perkaya diri dengan softskill yang mendukung profesi kita kedepannya”.

Tak hanya menggeluti bidang kesehatan, saat ini Ardhi juga memiliki bisnis di bidang fashion dan telah banyak bekerjasama dengan berbagai pihak untuk mengembangkan bisnis tersebut. Selain itu, ia juga telah menjalin kerjasama dengan salah satu konsultan pendidikan Malaysia bernama NIS Indonesia yang juga memiliki kantor perwakilan resmi di Indonesia.

Beliau berharap, kedepannya Prodi Farmasi FKIK UIN Malang semakin maju, aspirasi mahasiswa ditampung dan direalisasikan dengan baik. Alhamdulillah, termasuk salah satu harapan Ardhi yang telah terwujud adalah dengan dibukanya Program Studi Profesi Apoteker (PSPA) UIN Malang. Dengan demikian, semoga UIN Malang dapat semakin mencetak alumni-alumni hebat lainnya yang lebih banyak lagi.

Terakhir, tak lupa Ardhi pun berpesan, “Tetap semangat untuk belajar di era pandemi yang serba sulit. Kuliah daring, hybrid, maupun offline dijalani dengan penuh semangat. Jangan berhenti sampai di sini, sebab perjalanan kalian masih panjang. Selesaikan apa yang kalian mulai dan lakukan segalanya dengan maksimal”.

Kontributor : Azizah Azzahra (Tim Pers) – Editor: Alif FF (Humas FKIK UIN Malang)

Posts that may also interest you

Berita Lainnya

Pengumuman