Search
Close this search box.

MELAWAN KANKER DENGAN BAKTERI

MELAWAN KANKER DENGAN BAKTERI

MELAWAN KANKER DENGAN BAKTERI

MELAWAN KANKER DENGAN BAKTERI

Kanker muncul akibat adanya pertumbuhan yang tidak terkontrol dan terjadi penumpukan perlahan sel-sel yang telah rusak yang tak lagi bisa diperbaiki. Kanker berasal dari mutasi genetik yang sebagian besar berasal dari gaya hidup yang tidak sehat yang terakumulasi seiring perjalanan hidup seseorang. Satu saja perubahan yang terjadi pada struktur DNA kita, bisa menjadi pemicu kanker. Resiko anak terkena kanker dari keturunan orang tua pengidap kanker lebih besar dibandingkan dengan anak dengan orangtua tidak mengindap kanker.

Gaya hidup dengan mengurangi konsumsi rokok dan alkohol, berolahraga, mengurangi berat badan dan makanan yang lebih sehat berpengaruh besar pada pertumbuhan sel kanker. Dibanding penduduk di Afrika atau Asia Tenggara, penduduk Eropa dan AS sepuluh kali lipat lebih banyak menderita penyakit kanker payudara, rahim, usus besar atau kanker pankreas, menurut Pusat Penelitian Kanker Jerman, DFKZ. Sebaliknya penduduk di negara-negara berkembang lebih sering terserang kanker hati. Penyebab terbesarnya adalah penyakit infeksi seperti Hepatitis.

Tim peneliti dipimpin Thomas Bosch, seorang pakar evolusi biologi di Universitas Kiel menemukan tumor yang “timbul secara alamiah” pada dua spesies hidra, yaitu hewan berukuran kecil berbentuk pipa dan memiliki alat peraba. Tubuh hidra terbentuk dari dua lapisan sel yang dipisahkan sekat dari gel. Dilihat dari segi evolusi, Hidra adalah spesies tua. Spesies ini masih berhubungan dengan terumbu karang, ubur-ubur dan anemon laut. Sehingga dari hasil penelitian yang telah dipublikasikan di majalah ilmu alam Nature Communications di London ini dapat disimpulkan usia kanker setara mahluk hidup bersel lebih dari satu yang hidup di muka bumi ini.

n n

Pendekatan terbaru untuk mengatasi kanker adalah dengan menggunakan bakteri. Sebenarnya seratus tahun lalu, dokter menggunakan bakteri streptococcus untuk menyerang tumor, namun usaha itu tidak efektif karena terbukti streptococcus menyebabkan toksisitas dan infeksi pada pasien sehingga motode itu ditinggalkan. Satu dekade lalu dilakukan penelitian dengan memanfaatkan bakteri tanah Clostridium novyi yang sebelumnya dilakukan rekayasa genetika terhadap gen bakteri itu dengan mengambil DNA yang memproduksi protein beracun lalu menyuntikan spora bakteri sehingga kemungkinan toksik dan infeksi lebih kecil.

Di Pusat Kanker M.D. Anderson di Houston, seorang pasien perempuan yang menderita retroperitoneal leiomyosarcoma, sebuah kanker agresif yang menyerang abdomen metastatis ke hati, paru-paru, tulang dan lengan, menerima suntikan 10.000 spora ke dalam tumor metastatis pada lengannya. Awalnya sang pasien mengalami demam dan merasakan sakit yang luar biasa (pertanda sistem kekebalan tubuhnya sedang menyerang kankernya) namun hasilnya tumor mengecil pada dan sekitar tulang lengannya. Dan saat ini sudah ada beberapa penelitian dari bakteri lain yang bisa digunakan untuk terapi kanker salah satunya adalah bakteri clostridium yang masih pada fase pertama dan akan butuh waktu beberapa fase lagi untuk dapat diproduksi massal sebagai terapi kanker yang aman dan efektif.

Sumber : (http://dw.de/p/1CuWx)

Posts that may also interest you

Berita Lainnya

Pengumuman