1. Ulul albab
Sarjana farmasis yang memiliki 5 ciri khusus sifat ulul albab yaitu: (1) selalu sadar akan kehadiran Tuhan pada dirinya dalam segala situasi dan kondisi, sambil berusaha mengenali Allah dengan kalbu (zikir) serta mengenali alam semesta dengan akal (pikir), sehingga sampai kepada bukti yang sangat nyata akan keagungan Allah swt dalam segala ciptaannya; (2) tidak takut kepada siapapun kecuali kepada Allah, serta mampu memisahkan yang jelek dari yang baik, kemudian dipilih yang baik walaupun harus sendirian dalam mempertahankan kebaikan itu dan walaupun kejelekan itu dipertahankan oleh sekian banyak orang; (3) mementingkan kualitas hidup baik dalam keyakinan, ucapan maupun perbuatan, sabar dan tahan uji walaupun ditimpa musibah dan diganggu oleh syetan (jin dan manusia), serta tidak mau membuat onar, keresahan, kerusuhan, dan berbuat makar di masyarakat; (4) bersungguh-sungguh dalam mencari dan menggali ilmu pengetahuan, dan kritis dalam menerima pendapat, teori atau gagasan dari mana pun datangnya, serta pandai menimbang-nimbang untuk ditemukan yang terbaik; (5) bersedia menyampaikan ilmunya kepada orang lain untuk memperbaiki masyarakatnya, dan tidak suka duduk berpangku tangan di laboratorium belaka, serta hanya terbenam dalam buku-buku di perpustakaan, tetapi justeru tampil di hadapan masyarakat, terpanggil hatinya untuk memecahkan problem yang ada di tengah-tengah masyarakat.
2. Care giver
Seorang sarjana farmasi mampu memberikan pelayanan kefarmasian dan dapat berinteraksi secara profesional dengan individu maupun masyarakat. Sarjana farmasi harus menunjukkan praktek pelayanan kefarmasian yang berkualitas tinggi secara berkesinambungan dan terintegrasi dengan semua pihak yang terlibat dalam sistem pelayanan kesehatan termasuk rekan farmasi lainnya.
3. Educator
Seorang sarjana farmasi yang mampu menjadi pendidik/akademisi/edukator bagi pasien, masyarakat, maupun tenaga kesehatan lainnya terkait ilmu farmasi.
4. Communicator
Seorang sarjana farmasi merupakan sosok yang memiliki pengetahuan, percaya diri serta mempunyai keterampilan berkomunikasi yang baik (verbal, nonverbal, kemampuan mendengar dan menulis), sehingga dapat menjembatani pelayanan kefarmasian dengan tenaga kesehatan lain di saat berinteraksi antar tenaga kesehatan maupun dengan masyarakat.
5. Leader
Seorang sarjana farmasi harus mampu menjadi pemimpin di berbagai bidang dan situasi (contoh: di dalam sebuah tim), memiliki sifat kepemimpinan termasuk dapat berempati, mampu berkomunikasi, membuat keputusan dan mengelola secara efektif serta mampu memimpin di saat keterbatasan tenaga pelayanan kesehatan, untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
6. Decision maker
Seorang sarjana farmasi yang mampu menetapkan/ menentukan keputusan terkait pekerjaan kefarmasian
7. Manager
Seorang sarjana farmasi harus mampu mengelola semua sumberdaya kefarmasian non klinis (manusia, fisik dan keuangan) dan informasi.
8. Long Life Learner
Seorang sarjana farmasi harus memiliki semangat, konsep, prinsip dan komitmen sebagai seorang farmasis sepanjang waktu dan harus selalu mengikuti serta mempelajari sepanjang karir kefarmasiannya.
9. Personnal dan Professional responsibilities
Seorang sarjana Farmasis yang mempunyai sikap tanggung jawab dan professional dalam melakukan pekerjaan kefarmasian.
10. Scientific comprehension dan research abilities.
Seorang sarjana farmasi harus memiliki kompetensi dan komitmen untuk melakukan penelitian dan mengambil keputusan strategis dan penuh tanggung jawab atas semua aspek yang relevan dengan masalah kefarmasian.