Search
Close this search box.

Raih Nilai UKAI Terbaik se-Indonesia, Ketua PP IAI Puji Alumni Farmasi UIN Malang

Raih Nilai UKAI Terbaik se-Indonesia, Ketua PP IAI Puji Alumni Farmasi UIN Malang

Raih Nilai UKAI Terbaik se-Indonesia, Ketua PP IAI Puji Alumni Farmasi UIN Malang

Raih Nilai UKAI Terbaik se-Indonesia, Ketua PP IAI Puji Alumni Farmasi UIN Malang

“…dan di antara sepuluh besar peserta Uji Kompetensi (Apoteker Indonesia; baca UKAI) yang terbaik itu adalah Apt. Zahra Umami dari Unpad. Luar biasa, karena UKAI ini soalnya dikumpulkan dari seluruh Indonesia”, demikian puji Apt. drs. Nurul Falah Eddy Pariang, Ketua Umum Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) dalam Acara Sumpah Apoteker Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran (15/03/2022). Zahra Umami merupakan lulusan terbaik Program Studi Sarjana Farmasi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) UIN Malang tahun 2020 silam yang secara resmi telah meraih gelar apoteker di Fakultas Farmasi Unpad tahun ini. Yang lebih membanggakan lagi, ia meraihnya dengan status sebagai peserta UKAI dengan nilai terbaik se-Indonesia.

Dara kelahiran Magetan 24 tahun silam itu mengaku awalnya tidak menyangka atas pencapaian yang baru saja ia raih. Menurutnya ia merasa belum maksimal dan bisa lebih baik lagi dalam mempersiapkan ujian kompetensi, namun rupanya usaha yang ditempuh memberikan hasil yang sangat membanggakan.

“Alhamdulillah saya merasa senang karena bisa membuat orang tua, teman dan kampus menjadi bangga atas pencapaian saya”, ujarnya.

Saat ditanya bagaimana strategi belajar dan kendala selama persiapan UKAI, ia menuturkan bahwa dalam mempersiapkan ujian kompetensi apoteker tidaklah dapat dilakukan dengan instan dan sistem kebut. “Materi yang dikeluarkan sesuai blueprint UKAI ada banyak. Ada tryout dan pembekalan materi dari kampus yang membantu dalam menyiapkan UKAI. Tiga bulan sebelum UKAI sudah mulai menyicil belajar sedikit demi sedikit dari rangkuman materi UKAI. Kemudian 1 bulan sebelum UKAI belajarnya semakin intens dan lebih banyak berlatih mengerjakan soal-soal. Metode belajarnya yaitu belajar bersama bareng teman-teman profesi dan teman-teman S1 karena dengan belajar bersama kita bisa berdiskusi dan bisa menambah informasi” pungkasnya.

Zahra menuturkan bahwa setelah resmi menjadi seorang Apoteker, selanjutnya ia ingin mengamalkan apa yang sudah ia dapat dengan menjalani profesi sebagai apoteker di rumah sakit. Menurutnya, hal ini sesuai dengan passion-nya di bidang pelayanan kefarmasian, sebagaimana yang telah ia tuturkan 2 tahun silam kepada redaksi website ini sesaat setelah lulus sebagai mahasiswa sarjana farmasi FKIK UIN Malang (Simak juga berita: Aktif Organisasi dan Memiliki Passion di Bidang Farmasi, Zahra Umami Raih Predikat Lulusan Terbaik Program Studi Sarjana Farmasi).

Tak lupa, ia juga berpesan untuk adik-adik Farmasi UIN Malang agar tetap semangat dan menyelesaikan dengan baik apa yang telah dimulai. “Intinya jalani saja dulu. Mungkin kadang kalian merasa lelah, capek, bosan, merasa ini sangat berat, tapi suatu saat jika kalian melihat ke belakang, sejenak kalian akan menyadari bahwa kalian bisa melewatinya”, “Wah aku sudah sejauh ini”, “Wah, aku kemarin bisa melewati itu”, dan akan banyak ‘wah’ ‘wah’ lainnya yang menunjukkan betapa suksesnya dirimu sekarang dibandingkan dengan dirimu yang dulu. Jadi, tetaplah semangat dan jangan menyerah di tengah jalan”, pungkasnya.

(Kontributor: Fathia | Editor: Alif FF – Humas FKIK)

Posts that may also interest you

Berita Lainnya

Pengumuman